Pemanfaatan Karbon Aktif Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Sebagai Adsorben Zat Warna Congo Red Dalam Limbah Cair Industri Tekstil

  • Riska Septiana Universitas Persatuan Islam
Keywords: Karbon aktif, Efisiensi usaha, Congo red, Analisis ekonomi, Kulit pisang kepok.

Abstract

Tanaman pisang banyak tumbuh di Indonesia yang beriklim tropis, sehingga tanaman pisang dapat dijumpai hampir seluruh wilayah di Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia hanya bisa memanfaatkan buah pisangnya saja, tetapi kulit pisang hanya dijadikan limbah. Penelitian ini berkaitan dengan kulit pisang yang akan dijadikan karbon aktif dengan menggunakan aktivator H2SO4 untuk mengaktifasi kandungan di dalam karbon aktif yang akan dikontakkan dengan limbah zat warna Congo red dan bertujuan untuk menganalisis persen teradsorpsinya dengan variasi massa adsorben (0,02 gram; 0,04 gram; 0,06 gram; 0,08 gram; dan 0,1 gram) dan waktu yang digunakan (10 menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit) serta analisis ekonomi karbon aktif kulit pisang kepok. Hasil penelitian menunjukkan kulit pisang kepok menghasilkan karbon aktif dengan dilakukan pembakaran 400 0C menggunakan furnace dan diayak ukuran 100 mesh. Selanjutnya tahap uji adsorpsi yang mampu mengadsorpsi limbah zat warna Congo red tertinggi yaitu massa adsorben 0,1 gram dengan waktu 120 menit dengan persen teradsorpsi 99,70% dan analisis ekonomi menunjukkan biaya treatment sebesar Rp 1.716.000 sedangkan nilai R/C ratio yaitu pendapatan karbon aktif kulit pisang kepok untuk produksi setiap hari sejumlah Rp 564.600,00 dengan nilai R/C ratio 1,23 sehingga kriteria R/C ratio >1, maka karbon aktif tersebut efisien dan menguntungkan apabila diusahakan.

Published
2023-12-01
Section
Articles